Jumat, 01 Januari 2016

KEJUJURAN

Kejujuran merupakan anak kandung dari iman. Itu sebabnya salah satu ciri orang munafik adalah suka berbohong ketika berbicara.

Sedangkan orang beriman meskipun ia belum bisa menghilangkan sebagian sifat buruk, seperti pelit atau penakut, tetapi tidak boleh memiliki sifat pembohong.

Didalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 42 Allah Swt. berfirman:

وَلاَ تَلْبِسُواْ الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُواْ الْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ (البقرة [2]: 42)

Artinya: “Dan janganlah kamu campur adukkan yang hak dengan yang bathil, dan janganlah kamu menyembunyikan yang hak itu sedang kamu mengetahui”.

Ayat di atas mengajarkan akhlak dan kejujuran. Kejujuran akan berdampak baik dalam kehidupan bermasyarakat, karena orang-orang akan menyukainya sebagai orang yang jujur.

Kejujuran juga akan berdampak baik dalam kehidupan beragamanya, karena akan membuatnya bersikap terbuka dengan kebenaran, mau menerima serta melaksanakan kebenaran.

Dan ketika ajaran-ajaran Islam semuanya merupakan kebenaran, maka orang yang jujur sangat bersemangat dalam menjalankan agamanya.

Jumat, 23 November 2012

GUBERNUR NTB : JAGA INTEGRITAS DAN JAUHI PENYIMPANGAN

Penyimpangan sekecil apapun, terlebih dalam pengelolaan keuangan Daerah, akan berdampak buruk bagi kita semua. “Masih adanya indikasi penyimpangan keuangan dan kesalahan dalam pengelolaan kegiatan menunjukkan buruknya integritas moral dan kurang profesionalnya birokrasi pemerintahan”, ujar gubernur NTB, TGH M.Zainul Majdi, dihadapan pejabat Struktural eselon II dan II, Senin, 20/11-2012 di gedung Graha Bhakti Praja kantor Gubernur.

Penegasan tersebut disampaikan gubernur pada acara yang dikemas sebagai Rapat Evaluasi Pelaksanaan APBD tahun 2012, yang diundang  mendadak melalui SMS Centre, tetapi ujung-ujungnya adalah tes urine  Narkoba bagi seluruh pejabat mulai dari Gubernur, Wagub, Sekda, Para Staf Ahli hingga pejabat eselon III.

WARGA AUSTRALIA LEBIH NYAMAN DI NTB

Kebijakan dan geliat pembangunan NTB saat ini mendapat perhatian dan apresiasi positif Pemerintah  Federal Australia. Mulai dari  masalah keamanan,  pengamanan imigran gelap, kamajuan pembangunan hingga kenyamanan berwisata di NTB. “ Warga Australia lebih nyaman di NTB ” ungkap  Konsulat Federal Australia,  Brett Farmer, selasa, 20/11-2012 di Mataram.

SULTAN SUMBAWA KETIKA MENIKAH 1970

Perkawinan Agung antara Putra Mahkota Sultan Sumbawa Muhammad Abdurrahman Daeng Raja Dewa [ Daeng Ewan ] dengan Andi Tenri Djadjah Putri Karaeng Pangkajene yg merupakan cucu dari Matowa Wajo. Photo ini diambil ketika resepsi pernikahan keduanya di Sumbawa Besar Tahun  1970.

PERINGATAN BERTAHTANYA SULTAN KAHARUDDIN III



 
Peringatan Bertahtanya Sultan Muhammad Kaharuddin lll sebagai Sultan Sumbawa ke 16. Diperingati dengan upacara yg sangat hidmat dan sakral di Istana Bala Batu ( Wisma Daerah sekarang ). Saat itu Beliau selain sebagai Sultan Sumbawa juga adalah Ketua Parlemen NIT yg berkedudukan di Makassar.

DUA PRESIDEN YANG TERLUPAKAN

 Mungkin ada diantara kita yang beranggapan bahwa Indonesia hingga saat ini baru dipimpin oleh enam presiden, yaitu Soekarno,Soeharto, B.J. Habibie, K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, dan kini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun hal itu ternyata keliru. Indonesia, menurut catatan sejarah, hingga saat ini sebenarnya sudah dipimpin oleh delapan presiden. Lho, kok bisa? Lalu siapa dua orang lagi yang pernah memimpin Indonesia?
Dua tokoh yang terlewat itu adalah Sjafruddin Prawiranegara dan Mr. Assaat. Keduanya tidak disebut, bisa karena alpa, tetapi mungkin juga disengaja. Sjafruddin Prawiranegara adalah Pemimpin Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) ketika Presiden Soekarno dan Moh. Hatta ditangkap Belanda pada awal agresi militer kedua, sedangkan Mr. Assaat adalah Presiden RI saat republik ini menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat (1949).

BAU KAYU SEBUAH TRADISI YANG MASIH LESTARI

BAU KAYU : atau mengambil kayu di hutan merupakan tradisi masarakat Sumbawa yang masih lestari hingga kini. Dalam gambar terlihat seorang laki-laki dengan kerbaunya,  baru saja turun dari gunung mengambil kayu. Kayu yang diambil adalah kayu-kayu kering dari ranting-ranting yang patah untuk dijadikan kayu bakar. Tradisi ini terutama dilakukan ketika akan ada upacara pernikahan.