Kebijakan dan geliat pembangunan NTB saat ini mendapat perhatian dan apresiasi positif Pemerintah Federal Australia. Mulai dari masalah keamanan, pengamanan imigran gelap, kamajuan pembangunan hingga kenyamanan berwisata di NTB. “ Warga Australia lebih nyaman di NTB ” ungkap Konsulat Federal Australia, Brett Farmer, selasa, 20/11-2012 di Mataram.
Apresiasi pemerintah Federal Australia itu disampaikan Konsul Jendral Australia, Brett Farmer saat menemui Sekda M.Nur,SH.,MH diruang kerjanya selasa 20/11-2012 pukul 9.30 Wita waktu setempat. “Pemerintah Federal Australia memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama aparat keamanan yang telah berulangkali menggagalkan penyelundupan manusia ke Australia” kata Brett Farmer.
Selain menyampaikan apresiasi, Bert juga menaruh perhatian khusus terhadap pembangunan infrastruktur jalan nasional dan provinsi yang ada di Pulau Sumbawa, pengelolaan kawasan pertambangan oleh perusahaan tambang asal Australia, program pemberdayaan masyarakat, program kesehatan untuk masyarakat miskin serta keberadaan warga negara Australia yang ada di wilayah Nusa Tenggara Barat.
Nampaknya Pejabat negeri Kangguru itu, juga tertarik dengan pesona dan potensi wisata NTB. Untuk itu, ia sangat antusias ingin mendapat penjelasan langsung tentang kebijakan pemerintah provinsi dalam menyediakan aturan hukum atau cara mengatur pembangunan sarana pendukung pariwisata seperti hotel dan restoran, agar tidak tumpang tindih. Secara khusus, Brett juga menanyakan jumlah wisatawan asal Australia yang berkunjung ke Nusa Tenggara Barat.
Dalam pandangannya, NTB dimata masyarakat australia memiliki sejumlah kelebihan dibanding daerah lainnya. Ia menceritakan saat bertemu dengan orang-orang Australia yang menetap dan menjalankan berbagai profesi di wilayah Nusa Tenggara Bara, mereka semua menyatakan bahwa kehidupan mereka disini di NTB baik-baik saja dan tidak ada masalah, ujarnya. “Berbeda dengan warga Australia yang ada di Bali yang banyak terlibat masalah, warga Australia lebih nyaman di NTB”, imbuhnya. Untuk itu, menitip harapan kepada Sekda agar memberi perhatian terhadap warga australia yang berkunjung di NTB.
Menanggapi berbagai pertanyaan tersebut, Muhammad Nur menyatakan bahwa jalan nasional maupun provinsi yang ada di Pulau Sumbawa sudah dalam kondisi mulus. Pembangunan Jalan nasional maupun provinsi yang ada di sepanjang Pulau Sumbawa, kata Sekda dimaksudkan untuk membuka akses bagi daerah-daerah potensial yang selama ini terisolasi, sekaligus meningkatkan minat investasi.
“Silahkan coba melihatnya langsung jika ada kesempatan” sarannya. Sekda juga menjelaskan bahwa investasi pertambangan adalah investasi jangka panjang sehingga sebelum beroperasi harus benar-benar dikomunikasikan terlebih dahulu dengan masyarakat. Menanggapi hal tersebut, Brett menyatakan agar dampak lingkungan yang timbul pasca beroperasinya usaha pertambangan yang dikelola oleh perusahaan tambang asal Australia harus diantisipasi.
Terkait penanganan kesehatan bagi masyarakat miskin di Nusa Tenggara Barat, Sekda menjelaskan bahwa langkah yang ditempuh pemerintah adalah melalui penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat, serta penangan penderita sakit oleh petugas medis dengan memanfaatkan kartu Jamkesmas.
Sekda kelahiran Bima juga menyatakan jumlah wisatawan Australia di NTB belum signifikan. “Wisatawan yang berkunjung ke Nusa Tenggara Barat belum didominasi oleh tourist asal Australia, padahal dari segi geografis, NTB lebih dekat ke Australia daripada Eropa dan Asia” ungkapnya. Ditambahkannya, jumlah wisatawan asal Australia saat ini masih menempati urutan ke tiga. Untuk meningkatkan minat wisatawan asal Australia berkunjung ke NTB, mungkin bisa diupayakan agar ada direct flight dari Australia ke Lombok” kata Nur.
Apresiasi pemerintah Federal Australia itu disampaikan Konsul Jendral Australia, Brett Farmer saat menemui Sekda M.Nur,SH.,MH diruang kerjanya selasa 20/11-2012 pukul 9.30 Wita waktu setempat. “Pemerintah Federal Australia memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bersama aparat keamanan yang telah berulangkali menggagalkan penyelundupan manusia ke Australia” kata Brett Farmer.
Selain menyampaikan apresiasi, Bert juga menaruh perhatian khusus terhadap pembangunan infrastruktur jalan nasional dan provinsi yang ada di Pulau Sumbawa, pengelolaan kawasan pertambangan oleh perusahaan tambang asal Australia, program pemberdayaan masyarakat, program kesehatan untuk masyarakat miskin serta keberadaan warga negara Australia yang ada di wilayah Nusa Tenggara Barat.
Nampaknya Pejabat negeri Kangguru itu, juga tertarik dengan pesona dan potensi wisata NTB. Untuk itu, ia sangat antusias ingin mendapat penjelasan langsung tentang kebijakan pemerintah provinsi dalam menyediakan aturan hukum atau cara mengatur pembangunan sarana pendukung pariwisata seperti hotel dan restoran, agar tidak tumpang tindih. Secara khusus, Brett juga menanyakan jumlah wisatawan asal Australia yang berkunjung ke Nusa Tenggara Barat.
Dalam pandangannya, NTB dimata masyarakat australia memiliki sejumlah kelebihan dibanding daerah lainnya. Ia menceritakan saat bertemu dengan orang-orang Australia yang menetap dan menjalankan berbagai profesi di wilayah Nusa Tenggara Bara, mereka semua menyatakan bahwa kehidupan mereka disini di NTB baik-baik saja dan tidak ada masalah, ujarnya. “Berbeda dengan warga Australia yang ada di Bali yang banyak terlibat masalah, warga Australia lebih nyaman di NTB”, imbuhnya. Untuk itu, menitip harapan kepada Sekda agar memberi perhatian terhadap warga australia yang berkunjung di NTB.
Menanggapi berbagai pertanyaan tersebut, Muhammad Nur menyatakan bahwa jalan nasional maupun provinsi yang ada di Pulau Sumbawa sudah dalam kondisi mulus. Pembangunan Jalan nasional maupun provinsi yang ada di sepanjang Pulau Sumbawa, kata Sekda dimaksudkan untuk membuka akses bagi daerah-daerah potensial yang selama ini terisolasi, sekaligus meningkatkan minat investasi.
“Silahkan coba melihatnya langsung jika ada kesempatan” sarannya. Sekda juga menjelaskan bahwa investasi pertambangan adalah investasi jangka panjang sehingga sebelum beroperasi harus benar-benar dikomunikasikan terlebih dahulu dengan masyarakat. Menanggapi hal tersebut, Brett menyatakan agar dampak lingkungan yang timbul pasca beroperasinya usaha pertambangan yang dikelola oleh perusahaan tambang asal Australia harus diantisipasi.
Terkait penanganan kesehatan bagi masyarakat miskin di Nusa Tenggara Barat, Sekda menjelaskan bahwa langkah yang ditempuh pemerintah adalah melalui penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat, serta penangan penderita sakit oleh petugas medis dengan memanfaatkan kartu Jamkesmas.
Sekda kelahiran Bima juga menyatakan jumlah wisatawan Australia di NTB belum signifikan. “Wisatawan yang berkunjung ke Nusa Tenggara Barat belum didominasi oleh tourist asal Australia, padahal dari segi geografis, NTB lebih dekat ke Australia daripada Eropa dan Asia” ungkapnya. Ditambahkannya, jumlah wisatawan asal Australia saat ini masih menempati urutan ke tiga. Untuk meningkatkan minat wisatawan asal Australia berkunjung ke NTB, mungkin bisa diupayakan agar ada direct flight dari Australia ke Lombok” kata Nur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar