Jumat, 23 November 2012

GUBERNUR NTB : JAGA INTEGRITAS DAN JAUHI PENYIMPANGAN

Penyimpangan sekecil apapun, terlebih dalam pengelolaan keuangan Daerah, akan berdampak buruk bagi kita semua. “Masih adanya indikasi penyimpangan keuangan dan kesalahan dalam pengelolaan kegiatan menunjukkan buruknya integritas moral dan kurang profesionalnya birokrasi pemerintahan”, ujar gubernur NTB, TGH M.Zainul Majdi, dihadapan pejabat Struktural eselon II dan II, Senin, 20/11-2012 di gedung Graha Bhakti Praja kantor Gubernur.

Penegasan tersebut disampaikan gubernur pada acara yang dikemas sebagai Rapat Evaluasi Pelaksanaan APBD tahun 2012, yang diundang  mendadak melalui SMS Centre, tetapi ujung-ujungnya adalah tes urine  Narkoba bagi seluruh pejabat mulai dari Gubernur, Wagub, Sekda, Para Staf Ahli hingga pejabat eselon III.

WARGA AUSTRALIA LEBIH NYAMAN DI NTB

Kebijakan dan geliat pembangunan NTB saat ini mendapat perhatian dan apresiasi positif Pemerintah  Federal Australia. Mulai dari  masalah keamanan,  pengamanan imigran gelap, kamajuan pembangunan hingga kenyamanan berwisata di NTB. “ Warga Australia lebih nyaman di NTB ” ungkap  Konsulat Federal Australia,  Brett Farmer, selasa, 20/11-2012 di Mataram.

SULTAN SUMBAWA KETIKA MENIKAH 1970

Perkawinan Agung antara Putra Mahkota Sultan Sumbawa Muhammad Abdurrahman Daeng Raja Dewa [ Daeng Ewan ] dengan Andi Tenri Djadjah Putri Karaeng Pangkajene yg merupakan cucu dari Matowa Wajo. Photo ini diambil ketika resepsi pernikahan keduanya di Sumbawa Besar Tahun  1970.

PERINGATAN BERTAHTANYA SULTAN KAHARUDDIN III



 
Peringatan Bertahtanya Sultan Muhammad Kaharuddin lll sebagai Sultan Sumbawa ke 16. Diperingati dengan upacara yg sangat hidmat dan sakral di Istana Bala Batu ( Wisma Daerah sekarang ). Saat itu Beliau selain sebagai Sultan Sumbawa juga adalah Ketua Parlemen NIT yg berkedudukan di Makassar.

DUA PRESIDEN YANG TERLUPAKAN

 Mungkin ada diantara kita yang beranggapan bahwa Indonesia hingga saat ini baru dipimpin oleh enam presiden, yaitu Soekarno,Soeharto, B.J. Habibie, K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, dan kini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun hal itu ternyata keliru. Indonesia, menurut catatan sejarah, hingga saat ini sebenarnya sudah dipimpin oleh delapan presiden. Lho, kok bisa? Lalu siapa dua orang lagi yang pernah memimpin Indonesia?
Dua tokoh yang terlewat itu adalah Sjafruddin Prawiranegara dan Mr. Assaat. Keduanya tidak disebut, bisa karena alpa, tetapi mungkin juga disengaja. Sjafruddin Prawiranegara adalah Pemimpin Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) ketika Presiden Soekarno dan Moh. Hatta ditangkap Belanda pada awal agresi militer kedua, sedangkan Mr. Assaat adalah Presiden RI saat republik ini menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat (1949).

BAU KAYU SEBUAH TRADISI YANG MASIH LESTARI

BAU KAYU : atau mengambil kayu di hutan merupakan tradisi masarakat Sumbawa yang masih lestari hingga kini. Dalam gambar terlihat seorang laki-laki dengan kerbaunya,  baru saja turun dari gunung mengambil kayu. Kayu yang diambil adalah kayu-kayu kering dari ranting-ranting yang patah untuk dijadikan kayu bakar. Tradisi ini terutama dilakukan ketika akan ada upacara pernikahan.

SEJARAH PERUBAHAN-PERUBAHAN LAMBANG GARUDA PANCASILA

 Ketika Republik Indonesia Serikat dibentuk, Sultan Hamid II diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio dan selama jabatan menteri negara itu ia ditugaskan Presiden Soekarno merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara.Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis Muhammad Yamin sebagai ketua, Ki Hajar Dewantoro, M. A. Pellaupessy, Mohammad Natsir, dan RM Ngabehi Purbatjaraka sebagai anggota. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.

BAHASAN TENTANG SUPERSEMAR YANG MASIH MISTERI.

Keberadaan naskah asli Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) tetap menjadi misteri. Tiga naskah Supersemar yang disimpan di Arsip Negara Republik Indonesia, semuanya adalah palsu. Lantas di mana yang asli?
 Naskah Supersemar yang disimpan di etalase arsip negara itu ternyata ada tiga versi. Versi Pertama, yakni surat yang berasal dari Sekretariat Negara. Surat itu terdiri dari dua lembar, berkop Burung Garuda, diketik rapi dan di bawahnya tertera tanda tangan beserta nama Sukarno.

Rabu, 21 November 2012

TENTANG LAWAS SAMAWA

Lawas adalah Seni Sastra yang sangat menonjol ditengah kehidupan masarakat. Bagi Tau Samawa Lawas ; bukanlah sekedar seni sastra, namun Lawas juga sebagai bentuk media hiburan yang dapat dipertunjukkan atau dipertontonkan. Lawas ini diwariskan dan diturunkan dalam bentuk lisan oleh leluhur orang Sumbawa. Lawas juga menjadi sumber dari segala sumber seni. Ia bisa dilantunkan kedalam berbagai bentuk seni, misalnya, Seni Balawas, Rabalas Lawas, Malangko, Badede, Badiya, Bagandang, Bagesong, dan Sakeco, bahkan dalam bertutur atau bercerita pun biasa dismpaikan dalam bentuk Lawas. Dalam Kamus Bahasa Sumbawa-Indonesia dikatakan bahwa Lawas adalah sejenis puisi atau pantun khas Sumbawa sehingga juga disebut sebagai bahasa puitik Tau ( orang ) Sumbawa. Lawas terdiri atas tiga baris dalam satu bait atau ada pula yang terdiri dari empat atau enam baris. Bedanya dengan puisi atau pantun melayu terletak pada suku kata didalam setiap barisnya. Kalau pantun 7 suku kata, maka Lawas terdiri dari 8 suku kata dalam setiap barisnya. Jika lebih maka membacanya akan sangat sulit. Lawas ini biasa dilisankan atau dilantunkan pada upacara-upacara tertentu misalnya pada upacara Nyorong, bagian dari sebuah prosesi pernikahan.

PEMBUKAAN FESTIVAL MOYO,SEMARAK


 

PULAU MOYO MENUNGGU ANDA

Pulau Moyo yang terletak di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, menawarkan pesona kekayaan alam yang indah dan tidak habis dinikmati hanya dalam satu-dua hari. Memiliki luas 330 km persegi dengan puncak tertinggi berada pada 671 meter di atas permukaan laut, Moyo menawarkan beragam keelokan pesona alam, mulai dari sungai, air terjun, hutan perawan, gua-gua kapur, satwa endemik, hingga pemandangan bawah air di sekelilingnya.